Jumat 19 April 2019, 20:19 WIB
Deny Prastyo Utomo - detikNews
Surabaya
-
Sejumlah kiai sepuh pendukung 01 dan 02 di Jawa Timur menggelar pertemuan di kediaman Ketua PBNU Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul. Para kiai sepuh ini mengimbau masyarakat untuk menerima hasil pemilu dengan lapang dada.
Setelah mengelar pertemuan selama hampir 2 jam, Pj Rois Aam PBNU Kiai Miftahul Akhyar yang juga pengasuh Ponpes Miftachussunnah Surabaya mengatakan bahwa kiai tidak hanya memikirkan umat saja melainkan juga memikirkan negara.
"Kiai sepuh NU bukan hanya memikirkan umat saja tapi memikirkan negara. Bagaimana negara ini kondusif aman, apalagi setelah kita bersama-sama menampakkan kegembiraan atas terselenggaranya Pilpres begitu luar biasa yang diikuti 80 persen lebih anak bangsa," kata Kiai Miftahul Akhyar kepada wartawan di Perumahan The Gayungsari, Surabaya, Jumat (19/4/2019).
Partisipasi yang mencapai 80 persen pemilih di seluruh Indonesia, kata Kiai AKhyar, merupakan capaian luar biasa. Namun Kiai AKhyar tetap memberikan catatan. Kiai Akhyar juga memberikan imbauan kepada masyarakat mengenai hasil pemilu 2019 agar tetap berlapang dada.
"Ini suatu capaian luar biasa partisipasi bangsa ini, juga NU yang tidak hanya mengurus sosial keagamaan tetapi juga bangsa, ada hal-hal yang perlu mendapat perhatian dan imbauan, agar anak bangsa semua lapisan agar menerima dengan rasa lapang dada, rasa ketulusan menerima apapun yang dihasilkan dari pada ikhtiar yang terbaik untuk anak bangsa mendapatkan pemimpin pilihan mereka," lanjut Kiai Akhyar.
Akhyar juga menyampaikan, siapa pun pemimpinnya yang terpilih nantinya dalam Pemilu 2019. Pihaknya menunggu hasil dari perhitungan resmi KPU.
"Siapapun pemimpinnya, kita menanti hasil final KPU dan perangkatnya agar memutuskan sejujur jujurnya, seadil adilnya, secermat-cermatnya menurut aturan yang ditetapkan. Tidak menyalahi aturan, tidak ada niatan memanipulasi. Inilah kesempatan kita menjadi bangsa yang besar, bangsa yang dihormati bangsa lain. Karena pemilu ini diamati seluruh dunia," lanjut Kiai Akhyar.
Mewakili sejumlah iai yang hadir dalam pertemuan di rumah mantan Wakil Gubernur Jatim tersebut, Kiai Akhyar juga mengimbau kepada masyarakat untuk menghilangkan 01 dan 02.
"Kami imbau masyarakat untuk menghilangkan 01 dan 02. Kita kembali jadi yang sama. Sekarang tinggal menanti hasilnya. Adapun ada sedikit kejadian di Jakarta mungkin sebagai ungkapan dan luapan sementara, kami mohonkan supaya reda dan cair kembali, sebagai janji kedua paslon semua keputusan final ada di KPU" tandas Kiai Akhyar.
Sementara itu, Kiai Mahrus Abdul Malik Pengasuh Pesantren Al-Ihsan Jrangoan, Sampang mengimbau kepada masyarakat untuk mencipatkan susana aman, kondusif, dan jangan ikut-ikutan ribut.
"Jangan ikut ribut-ributan lah supaya kondusif aman jangan sampai terprovokator, Itu saja, biar aman kondusif, dingin gak ada apa-apa. Saya sebagai orang Madura, di Madura biasanya ada gejolak, tapi alhamdulillah karena ulama terus ke bawah gak ada kejadian apa-apa aman. Jadi saya harapkan di mana-mana juga gitu, imbauan kepada masyarakat," seru Kia Mahrus.
(iwd/iwd)
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar