Jumat, 19 April 2019

Studi Sebut Pria Berjanggut Miliki Lebih Banyak Bakteri ketimbang Seekor Anjing - Okezone







JANGGUT dianggap sebagai bagian tubuh yang bisa memberikan efek jantan pada setiap orang yang memilikinya. Banyak orang yang memelihara janggut sebagai salah satu sunah atau hanya demi mempertahankan estetika saja. Namun, sebuah studi ilmiah baru-baru ini menemukan sebuah hal baru yang sungguh mengejutkan.

Studi tersebut mengklaim bahwa para pria berjanggut rata-rata memiliki lebih banyak bakteri dalam tubuh mereka ketimbang seekor anjing. Penelitian ini ditulis oleh professor asal Swiss bernama Andreas Gutzeit dan diterbitkan dalam jurnal medis European Radiology.



Jurnal ini adalah sebuah studi multisenter untuk menetapkan fakta kebersihan antara seekor anjing dan pria. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan seberapa higieniskah antara anjing dengan manusia menggunakan sebuah mesin MRI. Para peneliti membandingkan bakteri yang ditemukan pada unit pembentuk koloni mikroorganisme pathogen manusia.

Pengambilan specimen berdasarkan sampel yang terdiri dari 18 pria dan 30 anjing. Mereka kemudian membandingkan tingkat kontaminasi bakteri dari pemindai MRI yang dibagi oleh anjing dan manusia. Dari sinilah para peneliti merasa bingung, meskipun rutin dibersihkan namun pemindaian tersebut menemukan bahwa jumlah bakteri pada hewan jauh lebih rendah dibandingkan dengan manusia.


 Baca Juga: Kisah Rose, Bucin yang Rela Serahkan Keperawanan Tanpa Janji Dinikahi

Sebagaimana dilansir VT, Jumat (19/4/2019), ketika mereka menganalisis tingkat kontaminasi untuk masing-masing pria, mereka menemukan bahwa seseorang yang berjanggut memiliki lebih banyak bakteri yang masuk ke dalam mesin dibandingkan dengan orang yang tak memiliki janggut maupun anjing. Meski demikian tak semua orang percaya dengan hasil penelitian tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Inggris, Daily Mail, Keith Flett yang merupakan pendiri Beard Liberation Front mengatakan bahwa penelitian seharunya mengambil sampel dari janggut dan tangan seseorang yang tidak higienis untuk memastikan apakah penyebab Utama menumpuknya bakteri tersebut.

"Saya pikir mungkin untuk menemukan segala macam hal yang tidak menyenangkan Anda perlu mengambil sampel dari rambut dan tangan orang lalu mengujinya. Saya tidak percaya bahwa janggut seseorang tidak higienis. Tampaknya ada aliran cerita negatif yang terus-menerus tentang janggut yang menunjukkan tentang pogonofobia daripada hal lain," terang Flett.

(tam)
















Read More

Tidak ada komentar:

Posting Komentar